Menemukan Kembali Hobi di Usia 50-an



Usia 50 sering kali dianggap sebagai tahap kehidupan di mana kita mulai berpikir tentang pensiun dan menikmati hasil jerih payah selama bertahun-tahun. Namun, bagi saya, usia 50 adalah waktu untuk menemukan kembali diri sendiri. Bila dulu saya berfokus pada keluarga dan finansial sekarang saya ingin kembali menikmati hobi-hobi yang dulu mungkin terlupakan. 

Berikut ini adalah cerita perjalanan pribadi saya dalam menemukan kembali hobi-hobi yang membuat hidup saya lebih berwarna dan bahagia.


1. Menghidupkan Kembali Kecintaan pada Menulis Tangan

Sejak kecil, saya selalu suka menggambar dan mewarnai. Rasanya asyik sekali menulis di buku dan menghiasnya dengan warna warni stabilo atau spidol.  Namun, seiring berjalannya waktu dan tuntutan hidup yang semakin besar, saya tidak lagi punya waktu untuk melakukan kegiatan ini. 

Setelah anak-anak saya tumbuh besar dan dewasa serta mulai mandiri, saya mulai mempunyai waktu luang dan memutuskan untuk mengambil notebook dari sisa event liputan Blogger yang masih ada.  Menghabiskan waktu dengan menulis ayat quran dari pengajian yang saya ikuti dan menuliskan apapun yang penting dengan sentuhan menarik menjadi terapi yang sangat menenangkan. Kegiatan ini membuat saya merasa lebih hidup dan membantu mengekspresikan emosi dengan cara yang tidak bisa dilakukan dengan kata-kata.


2. Belajar Memasak Makanan Baru

Memasak selalu menjadi bagian dari rutinitas harian saya, tetapi memasuki usia 50, saya memutuskan untuk memperluas keterampilan memasak saya dengan mencoba berbagai resep baru dari berbagai budaya. 

Terlebih si bungsu sangat menyukai makanan kekinian seperti Pizza, Kimbab dan dimsum. Atas keinginan menyenangkan anak, saya mulai bereksprimen kuliner mengandalkan tutorial youtube dan media sosial. Bagi saya memasak tidak hanya menjadi cara untuk merawat diri dan keluarga tapi juga menjadi kesempatan untuk belajar dan mengeksplorasi diri. 


3. Crocheting 

Crocheting atau merajut adalah salah satu kegiatan yang saya dulu saya suka dan saya tinggalkan karena kesibukan. Sekarang, benang-benang koleksi saya turunkan dari atas lemari. Saya mulai memilah-milah jenis benang dan warna untuk merencanakan membuat satu produk. Kegiatan ini amat menyenangkan, karena saya dan teman-teman tidak akan pernah tahu hasilnya bakal seperti apa kalau sebelum jadi hehee.. 


4. Menulis untuk Menyalurkan Pikiran dan Perasaan

Menulis adalah hobi yang saya temukan kembali dan menjadi cara penting untuk menyalurkan pikiran dan perasaan. Baik itu menulis blog, atau membuat feed di media sosial. Aktivitas ini memberi saya ruang untuk berefleksi dan membagikan apapun yang membuat saya bahagia. Menulis juga membantu saya untuk lebih memahami diri sendiri dan perjalanan hidup yang telah saya lalui.


5. Ingin Melakukan Perjalanan yang Diimpikan

Dengan anak-anak yang sudah dewasa dan lebih banyak waktu luang, saya punya impian bisa melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang selalu ingin saya kunjungi. Mengunjungi kota-kota bersejarah, menikmati pemandangan alam yang menakjubkan, dan merasakan kebudayaan yang berbeda pasti memberi saya perspektif baru dan energi positif. Perjalanan ini saya yakini tidak hanya memberikan kenangan indah, tetapi juga membuat saya merasa lebih muda dan bersemangat.

Qadarullah, putri sulung saya yang sedang menempuh studi terus mensupport saya untuk mengunjunginya. Yang penting bikin pasport dulu aja, bu, pesannya. Siappppp!!!! 


Kesimpulan

Menemukan kembali hobi di usia 50 memberikan kebahagiaan yang luar biasa dan memperkaya hidup saya dengan cara yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Hobi-hobi ini tidak hanya memberi saya cara baru untuk menghabiskan waktu, tetapi juga membantu saya menemukan kembali siapa diri saya dan apa yang membuat saya bahagia. 

Memasuki usia 50 bagi saya bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak baru yang penuh dengan peluang untuk tumbuh dan menikmati hidup dengan sepenuh hati. Jadi, jangan ragu untuk mengejar kembali hobi-hobi lama atau mencoba yang baru, karena kebahagiaan sejati ada di tangan kita sendiri. 


Komentar