Jelang 50 Tahun : Waktunya Lebih Menghargai Kesehatan Melalui Aktivitas Fisik

Doc. Pribadi



Saat mendekati usia 50, rasanya kita mulai harus lebih menghargai pentingnya kesehatan dan kesejahteraan. Saya pun merasakannya terutama dengan semakin berkurangnya energi dan stamina dibandingkan beberapa tahun lalu. Namun, saya menemukan sebuah kebiasaan baru yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyehatkan: berjalan kaki ke Lapangan Sempur Bogor untuk mengikuti senam bersama.

Akhir-akhir ini, saya sering merasa mengantuk sepanjang hari, dan tubuh saya mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan dengan nyeri di berbagai bagian seperti badan, kaki, pinggang dan payudara. Selain itu, tangan saya juga sering kebas, membuat aktivitas sehari-hari menjadi tidak nyaman. 

Saya menyadari bahwa kebiasaan duduk terlalu lama di depan laptop menjadi penyebab utama dari masalah ini. Untuk mengatasinya, saya mencoba mulai rutin berolahraga. Karena olahraga terbukti membantu mengurangi gejala-gejala tersebut dan saya harap dapat meningkatkan kualitas hidup saya secara keseluruhan. Aamiin 😊

Berjalan Kaki ke Lapangan Sempur: Awal yang Menyegarkan

Pagi hari di Bogor, setelah sholat Subuh adalah waktu yang sempurna untuk berjalan kaki. Dari rumah, saya mulai perjalanan dengan langkah ringan, menikmati udara segar yang masih terasa sejuk. Jalanan yang masih sepi membuat suasana semakin tenang, dan saya bisa merasakan setiap tarikan napas dengan lebih dalam. 

Aktivitas sederhana ini ternyata memberikan manfaat besar, mulai dari meningkatkan sirkulasi darah hingga memperbaiki suasana hati.

Senam Bersama di Sudut Lapangan

Lapangan Sempur terletak di sekitar area Kebun Raya Bogor. Saya butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di Lapangan Sempur, atau sekitar 3,2 km. 

Setibanya di Lapangan Sempur, suasana langsung berubah menjadi lebih hidup. Di salah satu sudut lapangan, sekelompok orang sudah mulai berkumpul untuk bersiap-siap senam bersama. Sayapun segera ikut bergabung. 

Kegiatan ini diadakan setiap Minggu pagi oleh Dinas Kesehatan dan terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung. Gratis lho!

Senam bersama ini mencakup berbagai gerakan yang dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan kebugaran kardio. Dimulai dengan senam jantung sehat, senam SKJ, senam irama dan senam zumba. 

Meskipun baru pertama kali ikut dan gerakannya sering salah tapi insrukturnya ramah dan bersemangat, membuat setiap sesi terasa menyenangkan dan memotivasi. 

"Ayo mana suaranya. Kalau saya suruh teriak, teriak ya, bu. Biar ga cepet capek," Begitu katanya. 

Senam bersama bukan hanya soal olahraga, tetapi juga tentang menjalin ikatan sosial. Bertemu dengan orang-orang baru dan berbagi cerita memberikan semangat tersendiri. 

Banyak perempuan seusia saya dan lansia yang ikut kegiatan ini. Kami saling menyemangati, tertawa bersama, dan saling mendukung dalam setiap gerakan. Rasa kebersamaan ini sangat berharga, terutama di usia menjelang 50, di mana persahabatan dan dukungan sosial menjadi lebih penting.

Cek Kesehatan dari Dinas Kesehatan

Tidak jauh dari area senam, Dinas Kesehatan sedang mengadakan cek kesehatan gratis. Selesai senam saya  menyempatkan diri untuk memeriksakan tekanan darah, dan berat badan. Untuk kadar gula nanti sajalah kalau ada uang lebih, pikir saya. 

Wajar sih kalau berbayar, kan strip jarum untuk ambil darahnya mahal. Kalau digratiskan dari mana biayanya? Hehee

Layanan ini sangat membantu untuk memantau kesehatan masyarakat secara rutin. Petugas kesehatan juga memberikan saran yang berguna tentang pola makan dan gaya hidup sehat. 




Menikmati Jajanan Sehat

Setelah berpuas di sisi ini saya berpindah ke ujung lapangan yang sangat ramai. Ternyata ada pasar kecil dengan berbagai jajanan. Saya selalu mencari jajanan yang menggugah selera. Sayang sekali pilihan jajanan sehat masih minim. Tapi tak apa, yang penting, kan niat. Sesekali cheating tidak masalah, kan? 

Andai ada buah potong segar, jus tanpa gula tambahan, dan pisang rebus di tukang bajigur yang menjadi pilihan favorit pasti saya beli. 

Selain lezat, jajanan ini juga memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga. Menikmati makanan sehat di tengah suasana lapangan yang ramai memberikan kepuasan tersendiri, seolah menjadi reward atas usaha menjaga kesehatan.

Namun karena tidak ada, jadilah saya membeli Sushi Roll untuk oleh-oleh si bungsu, makanan Korea kekinian yang jadi favorit banyak orang. Harganya antara 2ribu hingga 4ribu dengan varian ada sekitar 15 macam. Pusing juga memilihnya mau yang mana hahaa...

Kesimpulan

Menjelang usia 50, menjaga kesehatan bukan lagi sekadar pilihan, tetapi kebutuhan. Melalui kebiasaan berjalan kaki ke Lapangan Sempur dan berpartisipasi dalam senam bersama, saya menemukan cara yang menyenangkan untuk tetap bugar.

Ditambah dengan cek kesehatan rutin dan pilihan jajanan yang membangkitkan selera pengalaman ini menjadi bagian penting dalam perjalanan saya menuju usia emas.

Kesehatan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga tentang kebahagiaan dan kualitas hidup. Mari kita jaga kesehatan dengan cara yang kita suka. 

Komentar