Cegah Hamil di Luar Nikah Mariana Yunita Hendriyani Opat Perjuangkan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Remaja NTT

 




Banyak orang tua yang masih merasa tabu membicarakan soal seks kepada anak-anaknya. Kebanyakan orang tua berfikir seperti apa yang mereka fikir. Misal ketika seorang anak melihat orang hamil lalu bertanya cara bikin adek gimana? Orang tua langsung panas dingin duluan. Berpikirnya kejauhan ke soal intercourse heheee...

Helooo, intinya tidak begitu ya teman-teman. Menjelaskan tentang seks disesuaikan dengan usia anak. Yang terpenting jangan berbohong. Lebih baik katakan, adek dibuat dari kasih sayang Papa dan Mama. Mereka digabungkan di dalam rahim yang terletak di dalam perut Mama, lalu jadilah adek. Stop sampai di situ. Tunggu reaksinya. Jika tidak ada pertanyaan lagi, aman hehee...

Mengedukasi seksual sangat penting dan bisa dimulai sedari kecil. Mula-mula mengajarkan anggota tubuhnya termasuk alat kelaminnya dan mana saja anggota tubuhnya yang tidak boleh disentuh orang asing selain ibunya. 

Ketika mereka di fase usia yang sudah mengenal makna pacaran orang tua bisa menjelaskan pergaulan dengan teman lawan jenis yang baik seperti apa. Bisa juga mulai dijelaskan perkembangan tubuhnya di usia remaja akan berbeda. Perempuan akan tumbuh payudaranya dan akan mengalami haid secara periodik. Di fase ini orang tua bisa sambil mencontohkan cara membersihkan diri ketika ibunya pas sedang haid. 

Semoga saja anak-anak kita terhindar dari pelecehan seksual baik melalui kontak non fisik (verbal) maupun fisik. Tidak bisa dibayangkan bila darah daging kita mengalami gangguan kesehatan mental dan fisik. Apalagi mirisnya, kebanyakan anak yang mengalami pelecehan seksual tidak menyadarinya. Tetiba, ada orang asing mencium, menepuk, mencubit, melirik atau menatap penuh nafsu putra putri kita. Astaghfirullah. Ngeri. 



Atas dasar keprihatinan melihat fakta tersebut Mariana Yunita Hendriyani Opat kemudian mendirikan Bacarita Kespro di tahun 2016. Bacarita Kespro merupakan sebuah program di bawah bendera Tenggara Youth Community yang berlokasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Sasarannya adalah anak dan remaja yang masuk ke dalam kategori miskin, marginal dan kurang mendapat perhatian. 

Bukan tanpa alasan Tata panggilan Yunita mendirikan Bacirita Kespro. Ia memiliki pengalaman menyakitkan yaitu pernah menjadi korban kekerasan seksual sejak anak-anak hingga masa kuliahnya. Hal ini mendorong Tata untuk menggaungkan isu-isu mengenai Hak Kesehatan Seksual Reproduksi (HKSR) untuk disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya di Kota Kupang. 

Sebelumnya ia membuat riset dan ditemukan ada 500 remaja di NTT sebagian besarnya buta informasi soal kesehatan seksual dan alat reproduksinya. Mereka tidak tahu harus bercerita kemana karena tidak punya komunitas yang terpercaya. 

Akibatnya, kasus pelecehan seksual dan kehamilan luar nikah marak terjadi di kalangan remaja. Banyak anak sekolah yang dikeluarkan dari sekolah. Mereka malu dan tidak tahu harus bercerita kemana. Mirisnya orang tua hanya bisa diam tanpa perlawanan karena minimnya pengetahuan soal hak dan kebutuhan remaja. 

Tata menyadari pendidikan seks merupakan hal yang penting bagi perkembangan anak dan remaja. Bicara seks bukanlah hal yang tabu, jorok atau menjijikkan. Bukan pula tentang memberikan informasi soal perkembangan anggota tubuh dan reproduksi, tetapi juga tentang membantu mereka memahami konsep kesehatan seksual, hubungan antar pribadi, dan tanggung jawab mereka terhadap diri sendiri dan orang lain. 

Pendidikan seks baiknya diterapkan pada anak sedini mungkin. Anggaplah sebagai pengetahuan  yang berkorelasi dengan agama dan norma tak terulis serta keterampilan.  Diharapkan anak tebal imannya dan mampu menghindari perilaku-perilaku yang beresiko terhadap pelecehan seksual ataupun perilaku seksual menyimpang. 

Bacarita diambil dari bahasa Kupang yang artinya Bercerita. Programnya memberikan edukasi kepada remaja mengenai kesehatan seksual dan reproduksi. Metode pembelajarannya pun simpel dan dibuat menarik melalui alat peraga seperti boneka, mendongeng dan permainan edukasi. 

Bacarita Kespro berpusat di Kupang Nusa Tenggara Timur. Dan kabar baiknya saat ini Bacarita Kespro sudah merangkul 2000 remaja dari 43 komunitas di seluruh provinsi NTT. Jangkauannya mencakup Kota Kupang, Desa Oesao di kabupaten Kupang, Desa Neke di Timor Tengah Selatan dan Pulau Kera di Kabupaten Sumba Timur bersama Kopernik. 

Seiring perjalanannya perjuangan Tata membesarkan Bacirita Kespro berbuah manis. Tata terpilih menjadi penerima penghargaan apresiasi dari Semangat Astra Terpatu Untuk (SATU) Indonesia Awards tahun 2020 lalu. 

Ke depannya ia ingin Bacirita Kespro tak hanya menjadi teman bercerita tentang kesehatan seksual dan reproduksi remaja semata. Tata ingin Bacirita Kespro menjadi badan hukum dan memiliki rumah singgah untuk remaja yang menjadi korban pelecehan seksual. Untuk mencapainya saat ini Bacirita Kespro telah berkolaborasi dengan BKKBN, Komisi Penanggulangan AIDS dan Woman for Indonesia.

Komentar