Siapa sangka di pinggiran jalan raya Parung Bogor ada warung makan Lamongan yang menyediakan setumpuk lalapan di meja. Beragam lalapan boleh diambil sepuasnya. Gratis!
Dari ujung ke ujung setumpuk lalapan boleh diambil sepuasnya. Ada ketimun, kol dan kemangi yang umumnya disediakan warung Lamongan.
Selain itu ada daun poh-pohan, daun selada bokor, daun selada air, sawi putih, terong bulat, terong ungu, kacang panjang, toge dan tomat.
Namun ada yang sedikit anti mainstream. Warung Lamongan ini juga menyediakan pare pahit yang masih mentah untuk lalapan. Berani mencoba?
Melihat orang di sebelah saya asik menikmati irisan pare mentah yang dicocol sambal saya jadi membayangkan sosok Vlogger DJ Katty Butterfly. Aksi makan DJ asal Thailand di videonya tak jarang membuat netizen ngiler ya hehee...
Saya juga takjub melihat ibu-ibu yang membungkus lalapan sendiri. Sebelumnya ibu-ibu itu makan di tempat dan memesan lauk untuk dibawa pulang.
"Kalau ke sini nggak usah heran, lihat emak-emak bungkusin lalapan, minimal mbaknya juga beli bawa pulang aja, " ujar pembeli di sebelah saya sambil senyum-senyum.
Warung Lamongan bentuknya sederhana seperti warung makan Lamongan pada umumnya. Menu makanan yang disajikan juga tidak ada bedanya. Ada ayam, bebek atau ikan yang bisa digoreng atau dibakar. Pelengkapnya ada tahu, tempe, ati ampla dan usus.
Menyesuaikan dengan lokasinya di pinggiran jalan Parung yang nota bene masyarakatnya mayoritas bersuku Sunda dan Betawi warung Lamongan di sini juga menyediakan sayur asem. Tapi saya justru tertarik dengan sambalnya.
Tidak seperti warung makan lain, sambal disajikan di atas piring tanah liat. Sambalnya terdiri dari cabe merah, cabe rawit, dan bawang merah yang digoreng sebentar baru diuleg kasar.
Yang menonjol dari penampakan sambalnya adalah bawang merah. Saya tidak mengerti kenapa di setiap piring saji ada butiran bawang merah goreng yang masih utuh.
Bicara soal sambal, negara kita memang di kenal dengan kekayaan kulinernya. Hampir setiap daerah di Indonesia, memiliki resep sambal dengan ciri khas yang berbeda-beda.
Sambal, menjadi salah satu pelengkap makanan yang banyak digemari oleh masyarakat. Apapun jenis makanannya, sambal selalu dicari guna melengkapi hidangan.
Sebagai penyuka kuliner pedas, saya hanya mengetahui sedikit dari beragam jenis sambal nusantara. Ada sambal bajak, sambal terasi, sambal matah, sambal dabu-dabu, sambal goreng, sambal tomat, sambal bawang dan sambal dadak. Semuanya saya suka. Tinggal dipadukan dengan lauk yang cocok pasti lebih enak.
Pengetahuan saya di bidang persambalan tidaklah di dapat secara instant. Saya suka sekali mencari informasi di Internet. Biasanya saya mencari resep masakan yang gampang diolah, inspirasi menu masakan harian, dan menonton aksi memasak chef favorit saya.
Karena saya suka kuliner, saya juga sering searching di internet mengenai tempat-tempat kuliner hidden gems yang menyajikan kuliner unik, enak dan harganya terjangkau. Puas rasanya bisa menikmati kuliner lokal yang punya keunikan dan daya tarik.
Dan rasanya tidak sah kalau mencicipi kuliner saya nikmati sendirian tanpa diunggah di media sosial kan? Untuk itu saya membutuhkan akses internet yang tidak bikin jengkel lantaran leletnya untuk meng-update konten kuliner ala saya.
Nah bicara soal internet provider yang wuzz wuzz wuzz saya berlangganan IndiHome. Ga salah deh memilih produk Telkom Indonesia ini karena jangkaunnya terluas. Apalagi proses pendaftarannya sangat mudah dan ada berbagai pilihan paket yang sesuai dengan kebutuhan.
Biasanya saya membagikan di Instagram, Tiktok dan kalau ada waktu saya sempatkan menulis tulisan di blog. Dengan membagikannya ke media sosial artinya saya telah mengukir kenangan untuk diri sendiri. Untuk orang lain siapa tau pengalaman saya bisa menjadi inspirasi. Dengan IndiHome acara membuat konten ria jadi semakin seru. Inilah satu-satunya internet provider dari Telkom Indonesia yang layak menjadi rekomendasi.
Komentar
Posting Komentar