Berdialog Dengan Diri Melalui Bermain Play Therapy


Mainan untuk Play Therapy di Bermain Play Therapy 


Dunia anak-anak adalah dunia bermain. Tidak heran anak sangat menyukai bermain role play dengan mengimitasi dirinya menjadi figur-figur idola misalnya jadi polisi, dokter atau penyanyi dengan syal bulu-bulu yang melingkari lehernya. Namun adakah diantara teman-teman yang tahu kalau bermain melalui play therapy juga bisa mengetahui kondisi psikologis maupun emosional seseorang? 

Tidak bisa dipungkiri rasa takut, kecemasan hingga depresi bisa saja dialami setiap orang baik anak-anak maupun dewasa. Dibalik tawa ceria atau sikap pendiamnya banyak anak-anak yang menyimpan masalah tapi tak mampu diungkapkan bahkan kepada orang terdekatnya sekalipun. 

Sedih sekali membayangkan anak-anak korban bullying yang akhirnya memendam perasaan tersebut hingga dewasa. Tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter baik alih-alih menjadi pribadi yang ansos atau sebaliknya menjadi dominan di lingkungannya. Lantas ini salah siapa? 

Sebagai orang tua, jujurly saya pasti akan menunjuk kalau akar permasalahannya adalah orang tua. Akan tetapi saya lupa bila banyak di luar sana orang tua yang tidak memahami prinsip-prinsip parenting untuk anak-anaknya. Bisa jadi para orang tuapun menyimpan inner child yang disembunyikan. Sehingga ibarat duluan ayam atau telur maka berdialog dengan diri dan mencari solusi adalah pilihan yang terbaik. 

Mengenal Play Therapy

Dari namanya, play therapy merupakan sebuah upaya untuk menyembuhkan gangguan mental dan psikologis dengan cara bermain, demikian penjelasan Laksmi Khrisnawaty seorang praktisi Play Therapy dan Trainer yoga untuk anak sekaligus pemilik Bermain Play Therapy di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.  

Laksmi Khrisnawaty seorang praktisi Play Therapy dan Trainer yoga untuk anak sekaligus pemilik Bermain Play Therapy


Mbak Lala, demikian saya memanggilnya mengajak saya ke ruang play therapy di mana isinya ada berbagai macam mainan dan alat peraga yang bisa dimainkan. 

Mereka dibebaskan bermain : 

- visualisasi kreatif dengan membuat kerajinan dan seni

- terapi cerita melalui story telling

- bermain peran (drama)

- boneka peraga atau topeng

- menggambar

- memainkan alat musik

- menari atau melompat-lompat

- bermain tanah liat

- bermain pasir






Nah, peran ahli therapis untuk mengamati dan memberi penilaian selama sesi terapis berlangsung. Rupanya dari permainan yang dipilih, cara si anak berinteraksi dengan mainannya dan bagaimana perubahan perilakunya bisa mengungkap penyebab ketakutan dan kecemasannya.

Kondisi Apa saja yang bisa Diatasi dengan Play Therapy?

Bagi sebagian anak rupanya ada yang tidak mudah berkomunikasi dengan baik. Mereka tidak dapat memproses emosi atau menjelaskan masalah yang mereka alami kepada orang tua atau orang-orang terdekatnya. 

Untuk bisa mengikuti sesi play therapy tidaklah mudah. Menurut mbak Lala harus ada surat keterangan diagnosa adanya penyakit mental pada anak dari psikolog atau psikiater. Setiap sesi berlangsung satu minggu sekali selama 45 menit.  

Dibutuhkan komitmen orang tua untuk mendampingi anaknya di setiap sesi terapis. Mbak Lala menyarankan, selama sesi terapis orang tua untuk berfokus pada pendampingan. "Matikan handphone misalnya," tuturnya. 

Terapi bermain atau play therapy sangat bermanfaat untuk anak-anak yang memiliki emosi meledak-ledak atau menunjukkan perilaku negatif. 

Dari penilaian selama sesi berlangsung orang tua bisa memantau indikator keberhasilannya. Apakah ada yang berubah sebelum dan sesudah mengikuti terapi. 

Tak hanya itu play therapy juga direkomendasikan untuk anak yang tidak menyadari potensi akademiknya sehingga ia kerap dinilai bodoh dan berisiko dikeluarkan dari sekolah. 

Play therapy juga berguna untuk anak yang sering mengalami mimpi buruk, mengalami trauma, mengalami kekerasan fisik, verbal maupun seksual, anak adopsi ataupun korban perceraian. 

Mereka yang kerap menarik diri atau terus menerus murung, sering bertengkar, membully atau korban bully, kesulitan berteman, bahkan penderita autis pun direkomendasikan untuk mengikuti sesi play therapy. 

Goal Target 

Play therapy bertujuan untuk mengatasi kondisi psikologis anak dan emosionalnya dari level rendah sampai kronis. Terapis dapat membantu anak mengenali emosinya sehingga goal targetnya tercapai yakni kualitas hidup yang lebih baik. 

Dari penilaian selama sesi berlangsung orang tua bisa memantau indikator keberhasilannya. Apakah ada yang berubah sebelum dan sesudah mengikuti terapi. 

Diharapkan selesai mengikuti terapi anak menjadi lebih bertanggung jawab atas perilakunya, lebih percaya diri, mampu menghargai diri sendiri, memiliki empati pada orang lain, lebih tenang dan berkurang kecemasannya, belajar mengekspresikan perasaan, memiliki keterampilan sosial yang lebih baik dan merekatkan bonding dengan keluarga.

Mbak Lala mengatakan, meskipun ada perubahan biarpun hanya sedikit, bahkan tidak kentara tapi setiap perubahan sudah luar biasa mengingat anak-anak yang mengikuti terapi adalah anak-anak yang luar biasa. 

Aahh, saya jadi ingat film Malaikat Tanpa Sayap yang menceritakan konflik pria dewasa autis yang jatuh cinta dengan perempuan sebayanya. Pada autis, konflik cinta yang umum dihadapi bisa jadi lebih pelik lagi karena ada hambatan dalam mengkomunikasikan perasaan dan pikirannya. 

Sekilas tentang Yoga For Kids With Special Needs

Oh iya, fyi, Bermain Play Therapy berada di Kebayoran Business Square Bintaro Sektor 7, Tangerang Selatan satu lokasi dengan Kalyani House of Wellnes. 

Bermain Play Therapy dan Kalyani House of Wellness


Seperti tadi saya katakan, selain sebagai praktisi Play Therapy di Bermain Play Therapy mbak Lala  juga seorang trainer untuk yoga anak-anak di Kalyani House of Wellness. Namun yoga untuk anak-anak yang dimaksud adalah yoga for kids with special needs atau yoga untuk anak ASD (Autism Spectrum Disorder), ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan speech delayed. 

Kita tahu anak-anak seperti ini sangatlah luar biasa. Anak dengan autis memiliki kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi sedangkan anak dengan ADHD dikenal memiliki perilakunya yang impulsif dan hiperaktif. 

Adapun pelaksanaannya menyesuaikan dengan kondisi fisik si anak mengingat sebagian besar anak ABK memiliki mobilisasi yang susah, susah menggerakkan kaki, memiliki otot yang lemah dan bagian tubuh yang rapuh. 

Rutin berolah tubuh dengan yoga dan creative movement membuat anak-anak spesial yang bermanfaat untuk meningkatkan psikomotornya. 

"Tentunya gerakan ini harus dilakukan dengan benar dan hati-hati namun fun dan riang gembira," tutup mbak Lala.

Menggambar dan mewarnai sebuah pohon tidak disangka menjadi cerminan  diri kita. Yuk mengenali diri sendiri. 

Dan di penghujung tahun ini, daripada berpasrah menjalani hidup sebaiknya kita melakukan kontemplasi, koreksi diri dan berdialog dengan diri sendiri dan mengenali diri. Tetaplah membuat resolusi tahun baru. Semoga ada perubahan dan kemajuan positif di tahun mendatang, aamiin.

 


Komentar

Posting Komentar