Menjadi caregiver untuk ibu buat saya adalah kado dari Allah. Gimana ngga, setelah lepas dari orang tua saya asik dengan dunia saya sendiri. Menikah, mengurus rumah tangga, membesarkan anak-anak dan have fun dengan hobbi. Jarang sekali saya menengok orang tua karena ga punya waktu huhuhu....
Selama ini mungkin masih banyak orang yang mengira kalau caregiver adalah orang yang bekerja secara profesional dan digaji untuk mengurus dan merawat orang sakit. Padahal belum tentu. Dulu kala malah menjadi caregiver sudah otomatis aja dilakukan anggota keluarga yang sehat dan prima pada keluarganya yang sudah lanjut usia.
Namun jaman kini sudah berubah. Jumlah keluarga makin menyusut. Sekarang makin susah mencari kerabat dekat bahkan jauh untuk momong lansia di rumah. Peluang ini kemudian dimanfaatkan menjadi bisnis. Perawat kini ga lagi bekerja di rumah sakit atau klinik. Dia bisa menjadi homecare seperti nanny yang mengurus balita. Bedanya yang diurus adalah lansia atau orang sakit.
Balik lagi ke ibu saya. Setelah masa up and down dari tahun 2015, sejak serangan stroke yang pertama kini kami anak-anaknya ga mau kecolongan lagi. Apalagi semakin ke sini kondisi ibu semakin rapuh. Tahun ini ibu sudah dua kali opname di rumah sakit. Yang pertama, jatuh waktu mau berdiri membuka lemari yang mengakibatkan tulang lengannya patah. Yang kedua, gejala DBD.
Melihatnya bolak balik kena jarum infus rasanya ga tega. Kalau bisa ditukar mau deh saya yang menggantikan. Tapi kan ga mungkin. Jadi mungkin inilah waktunya saya lebih memperhatikan ibu. Maka saya putuskan menjadi caregiver untuk ibu. Semoga semua baik-baik aja, aamiin.
Aamiin. Smg Ibu dan mbak Diah sekeluarga selalu diberi kesehatan ya mbak. Smg Ibu sehat selalu
BalasHapus